Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan (alimentar) yaitu
tubamuskular panjang yang merentang dari mulut sampai anus dan
organ-organ aksesoris seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati,
kandung empedu, dan pankreas (Sloane, 2004 : 281). Menurut Brunner and
Suddarth (2002 : 984) saluran gastrointestinal adalah jalur (panjang
totalnya 23 sampai 26 kaki) yang berjalan dari mulut melalui esofagus.
Lambung dan usus sampai anus. Organ saluran cerna (gastrointestinal)
adalah membentuk suatu lumen kontinyu yang berawal di mulut dan berakhir
di anus, fungsi utama saluran cerna adalah mencerna makanan dan
menyerap cairan dan zat gizi yang diperlukan untuk energi dan sebagai
bahan dasar (building bloks) untuk pertumbuhan (Alpers, 2006 : 1099).
1. Rongga oral
Rongga oral adalah jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi organ aksesoris yang berfungsi dalam proses awal pencernaan.
a. Bibir tersusun dari otot rangka (orbikularis mulut) dan jaringan
ikat organ ini berfungsi untuk menerima makanan dan produksi wicara.
b. Pipi
Mengandung otot buksinator mastikasi lapisan epitelial pipi merupakan
subject abrasi dan sel secara konstan terlepas untuk kemudian diganti
dengan sel-sel baru yang membelah dengan cepat.
c. Lidah
Diletakkan pada dasar mulut oleh frenulum lingua, lidah berfungsi
untuk menggerakkan makanan saat dikunyah atau ditelan, untuk pengecapan,
dan dalam produksi wicara.
d. Kelenjar saliva atau ludah
Mensekresi saliva ke dalam rongga oral, saliva terdiri dari cairan
encer yang mengandung enzim dan cairan kental yang mengandung mukus,
fungsi saliva adalah melarutkan makanan secara kimia, melembabkan dan
melumasi makanan, sebagai zat anti bakteri dan antibody yang membantu
memelihara kesehatan oral serta mencegah kerusakan gigi.
e. Gigi
Tersusun dalam kantong-kantong (alveoli) pada mandibula dan maksila.
Manusia memiliki 2 susunan gigi : gigi primer (desiduous, gigi susu)
yang totalnya 20 gigi, dan gigi sekunder (permanen) yang total
keseluruhan 32 gigi, yang digunakan untuk pengunyahan (mastikasi)
(Sloane, 2004 : 284).
2. Faring
Faring merupakan penghubung rongga mulut dengan esofagus, aksi
penelanan meliputi tiga fase (volunter, faring, esofagus) (Sloane, 2004 :
2850.
Ada 3 pembagian faring , yaitu :
- Epifaring ( nasofaring )
- Mesofaring ( orofaring )
- Hipofaring ( fariofaring )
3. Esofagus
Esofagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak
peristaltik, mukosa esofagus memproduksi sejumlah besar mukus untuk
melumasi dan melindungi esofagus, esofagus tidak memproduksi enzim
pencernaan.
4. Lambung
Lambung adalah organ berbentuk J, terletak pada bagian superior kiri
rongga abdomen di bawah diafragma. Semua bagian kecuali bagian kecil
terletak pada bagian sisi garis tengah. Regia-regia lambung terdiri dari
bagian-bagian jantung, fundus, badan organ dan bagian pilorus.
a. Bagian jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan esofagus dan lambung (pertemuan gastroesofagus).
b. Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esofagus.
c. Badan lambung adalah bagian yang terdilatasi di bawah fundus yang membentuk dua pertiga bagian lambung.
d. Bagian pilorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke duodenum.
Fungsi lambung terdiri dari penyimpanan makanan, produksi kismus,
digesti protein, produksi mukus, produksi faktor intrinsik
(glikoprotein, vitamin B12 dan absorpsi (Sloane, 2004 : 288).
5. Usus halus
Keseluruhan usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari
sfingter pilorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan
usus besar. Diameter usus halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3
sampai 5 meter saat bekerja. Panjang 7 meter pada mayat dicapai saat
lapisan muskularis eksterna berelaksasi. Divisi usus halus ada 3 yaitu :
- duodenum yaitu bagian yang terpendek (25 cm sampai 30 cm)
- yeyenum
adalah bagian yang selanjutnya, panjangnya kurang lebih 1 meter sampai
1,5 meter
- ileum (2 m sampai 2,5 m) merentang sampai menyatu dengan usus
besar.
Dan gerakan usus ada 2 jenis yaitu segmentasi irama adalah
gerakan pencampuran utama, segmentasi mencampur kismus dengan cairan
pencernaan dan memaparkannya ke permukaan absorptif. Gerakan peristaltis
adalah kontraksi ritmik otot polos longitudinal dan sirkular. Kontraksi
ini adalah daya dorong utama yang menggerakkan kimus ke arah bawah di
sepanjang saluran (Sloane, 2004 : 289).
6. Usus besar
Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian
besar nutrien telah dicerna dan diambil dan hanya menyisakan zat-zat
yang tidak tercerna. Makanan biasa memerlukan waktu 2 sampai 5 hari
untuk menempuh ujung saluran pencernaan yang satu ke ujung lainnya.
Bagian-bagian usus besar antara lain sekum, apendik, dan kolon terdiri
dari asenden, tranversum, desenden dan sigmoid. Usus besar berfungsi
sebagai tempat absorbsi air, natrium, dan mineral lain, sebagai tempat
tinggal bakteri colli dan tempat feses (Sloane, 2004 : 295).
7. Rectum
Rectum terletak di bawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum
mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan
os koksigis. Fungsi rektum adalah sebagai jalannya feses dari kolon
menuju anus.
8. Anus
Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rectum
dengan dunia luar. Fungsi anus adalah mengeluarkan feses. Dinding anus
di perkuat oleh 3 sfingter antara lain sfingter ani internus, levator
ani, dan sfingter ani eksternus.
Dalam membantu terlaksananya pencernaan makanan secara kimiawi
dibutuhkan organ-organ aksesoris yang meliputi hati, kantong empedu dan
pankreas.
1. Hati
Hati adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh, permukaan atas
berbentuk cembung, dan terletak di bawah diafragma, terdapat lobus kanan
dan kiri yang berfungsi memecah steroid, membuat empedu, membantu
katabolisme karbohidrat, protein, lemak dan vitamin, memecah obat-obatan
tertentu (Inayah, 2004 : 14).
2. Kantong empedu
Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh hati bersifat alkali
untuk mencerna lemak 80 % getah empedu adalah pigmen zat warna antara
lain strekobillin yang merupakan warna feses, berfungsi sebagai
diabsorbsi kembali oleh darah dan memberi warna pada urin (urobilin)
(Inayah, 2004 : 14).
3. Pankreas
Pankreas mempunyai dua kelenjar utama yaitu endokrin yang
mengeluarkan insulin dan eksokrin yang meneruskan salurannya ke saluran
pankreatik interna lalu ke saluran pankreatik eksterna yaitu duktus
wirsung dan santorini (Inayah, 2004 : 11).